Site Network: Home | Blogcrowds | Gecko and Fly | About me

SELAMAT DATANG

Ahlan wa sahlan! ini adalah web pribadi Ahmad Nur Kholis Bin Affandi Bin Muhtadi bin Abdurrahman Assaronjiy. Selamat menikmati apa yang tersaji dalam layanan ini. Yang bisa di download, monggo didownload aja! Ada Mp3, Software dan foto-foto. Ala kadarnya aja dan semoga berkenan hati! Atas segala kekurangan, kami mohon maaf!

Anda pendunjung ke:

PONARI II

Yah!
Udah pada tahu semuanya kan! Sekarang muncul Ponari ke 2 alias Dewi.
Weleh! Mudah-mudahan tidak muncul Riyan ke 2 ya!

Sudah dari nenek moyang kita kalo orang jawa pada umumnya sangat meyakini unsur klenik, mistis, ghoib dll. Sudah mendarah daging kang!

Pada dasarnya kita tidak perlu bersikap antipati ato sinis terhadap fenomena seperti ini. Ini adalah tantangan ke depan kang! Bagaimana membangun masyarakat yang rasionalis namun tidak lepas dari keyakinan akan ketuhanan Yang Maha Esa (wihdatul Wujud)

Tentunya atas kejadian yang tidak rasionalis seperti ini harus kita sikapi dengan rasionalis juga kan. Bijaksanalah! Kita harus menerima kalo masyarakat luas lebih memilih ponari yang tidak rasionalis daripada Rumah sakit atau instansi kesehatan lain yang dipenuhi dengan Dokter-Dokter.

Nah!
Tentunya kita tidak boleh menyalahkan mereka yang percaya kehebatan Ponari kan? Bukankah itu hak mereka? Harusnya para pengelola RS, Dokter, Dinas Kesehatan, Pemerintah dan mungkin anda harus instropeksi diri kang! Seperti yang pernah saya tulis kemarin, banyaknya masyarakat yang datang ke ponari, mereka punya alasan-alasan tersendiri. Ada yang karena mereka memiliki penyakit yang susah disembuhkan dan kalo ke RS butuh biaya mahal. Ada yang memang lebih percaya unsur klenik daripada Ilmu kesehatan. Dan tentunya masih banyak alasan lagi.

Saya sepakat dengan pendapat Gubernur Jawa Timur yang mengatakan bahwa harusnya pihak RS, Puskesmas atau dinas kesehatan introspeksi diri. Pelayanan yang bagaimana yang harusnya diberikan terhadap masyarakat. Bukankah tugas pemerintah untuk melindungi dan menjaga warga negaranya?

Nah Loh.....
Monggo pak Dokter pikir-pikir dulu

0 Comments:

Post a Comment